Headlineislam.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengutarakan niatannya untuk segera berhenti dari jabatan yang diembanya saat ini dengan memilih pensiun dini dari Korps Bhayangkara.
Tito mengaku tidak ingin berpolitik jika sudah pensiun sebagai anggota Polri. Alasannya, karena dirinya mengaku tak memiliki gen politik.
"Saya gak tertarik pada politik, tidak punya gen politik," kata Tito di Monas, Jakarta Pusat, Senin (10/7).
Dia mengatakan, saat pensiun nanti tidak ingin memiliki musuh. Tito menginginkan, hidup damai dan tenang.
"Di politik banyak tarik-menarik, nanti muncul musuh baru, malah nanti tambah stres," kata dia.
Tito mengaku ingin terjun sebagai tenaga pendidik di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut lebih menjauhkannya dari stres.
"Saya ingin lari ke dunia pendidikan, jadi pembicara," tandas dia.
Tito menuturkan, menjadi Kapolri penuh dengan tekanan dan kerap dihantui dengan stres.
"Saya katakan, jadi Kapolri penuh dengan kehidupan yang stressfull, banyak persoalan," jelasnya.
Wajar, kata Tito, ia ingin kehidupan yang lebih tenang dan damai. Oleh karenanya, dia menganggap pensiun merupakan langkah yang tepat
"Kemungkinan ada waktu yang saya anggap tepat, mungkin akan pensiun dini. Karna saya lama di luar negeri, dengar kata pensiun dini itu bukan sesuatu yang aneh," jelasnya.
Sebelum mencapai puncak karirinyam Tito mengenyam pendidikan SMA Negeri 2 Palembang kemudian melanjutkan pendidikan AKABRI pada tahun 1987.
Tujuanya, saat itu sederhana saja, karena Tito tidk ingin merepotkan orang tuanya lagi, Jadi Ia memilih sekolah yang gratis, yakni masuk AKABRI.
Tahun 1993, Tito menyelesaikan pendidikan di Universitas Exter di Inggris dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies.
Tak berhenti disitu, Tito juga berhasil menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih Strata 1 dalam bidang Police Studies.
Jalan Tito menjadi polisi seperti sudah digariskan sang maha Kuasa, pasalnya meski Tito diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, jurusan
Hubungan Internasional di Universitas Gajah Mada dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Tito tetep memilih Akademi kepolisian.
Karir Tito dikepolisian dimulai dari posisi Pamapta Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya, lalu naik menjadi Kanit Jatanras Reserse polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya dari tahun 1987 hingga 1991.
21 tahun berikutnya, Tito naik menjadi Kapolda Papua, terhitung sejak 21 September 2012 hingga 16 Juli 2014.
Kemudian sempat menjabat Asrena Polri selama satu tahun dan diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya dan mampir di Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) selama lima bulan sepebul kemudian diangkat jadi Kapolri pada 13 Juli 2016.
Sumber : Jawa Pos (jpc/headlineislam.com)