Headlineislam.com - Masyarakat menolak kehadiran Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj di Masjid Agung Nasional Islamic Center Pasirpangaraian Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) pada Ahad (11/12/2016) pagi besok demikian lansir datariau.com.
Penolakan ini menyusul statement Said Aqil soal Aksi Damai dilakukan umat Islam di Jakarta, masih soal dugaan penistaan agama dilakukan Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, dan terkesan memihak mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Said Aqil dijadwalkan datang ke Kabupaten Rohul bersama Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, juga Ketua PP Muslimat NU, mengisi acara Pelantikan Pengurus Muslimat Provinsi Riau, sekaligus acara Pengajian Akbar dan peringatan Maulid Nabi pada Ahad pagi pukul 08.30 WIB.
Rencana kedatangan Said Aqil ditanggapi miring oleh banyak masyarakat, terutama di media sosial (Medsos), termasuk dari masyarakat Sumatera Barat yang rutin menghadiri setiap acara keagamaan di Masjid Agung Nasional Islamic Center, Rohul.
Menanggapi ini, Ketua Umum Masjid Agung Nasional Islamic Center H Zulyadaini mengundang pengurus NU Kabupaten Rohul dan awak media, Sabtu (10/12/2016).
Menurut pria yang akrab disapa Haji Zul ini, kedatangan Said Aqil bukan diundang oleh pengelola Masjid Agung Nasional, melainkan atas undangan pihak NU Rohul, menghadiri acara Pelantikan Pengurus Muslimat Provinsi Riau, sekaligus acara Pengajian Akbar dan Maulid Nabi.
Diakuinya, pengelola sendiri tidak bisa memutuskan. Sebab, Islamic Center menjadi kewenangan Pemkab Rohul, dan hingga saat ini belum ada keputusan dari pihak pemerintah.
Masih di tempat sama, M Zainal Arifin, pengurus NU Rohul juga Ketua PKB Rohul mengharapkan kedatangan Said Aqil ini seharusnya menjadi waktu tepat untuk tabayyun atau klarifikasi soal pendapat Ketua PBNU tersebut.
Pengurus lain, Sutiono, Wakil Sekretaris NU Rohul juga meluruskan bahwa pihaknya mengundang Said Aqil untuk penyesuaian kegiatan di Islamic Center, tidak ada maksud lain.
Soal maraknya penolakan kehadiran Said Aqil di Medsos, Sutiono mengakui bahwa PBNU sebelumnya menyebarkan surat edaran ke seluruh pengurus agar kader NU tidak menyebarkan ujaran kebencian. Diakuinya, kader NU sendiri banyak yang ikut dalam dua kali aksi damai di Jakarta.
Sementara itu, Dedi Pontri selaku panitia mengakui pihaknya sudah mengundang Said Aqil jauh-jauh hari, dan sudah dilakukan persiapan.
Namun, adanya penolakan netizen di Medsos terhadap kedatangan Said Aqil di Islamic Center, Dedi meminta Ketua Pengurus Islamic Center bijak menanggapinya. (ng/headlineislam.com)
No comments:
Post a Comment