Headlineislam.com - Serangan teror kepada anggota kepolisian di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan diyakini pengamat teroris Al Chaidar merupakan serangan dari kelompok radikal ISIS.
Keyakinan serangan itu berasal dari ISIS, berdasarkan pola yang masih sama dengan serangan yang terjadi terhadap beberapa anggota kepolisian belum lama ini di Medan dan Jawa Tengah.
"Serangan yang terjadi kemarin juga merupakan serangan bertubi-tubi yang dilancarkan kelompok ISIS. Sebab polanya masih sama, yakni serangan menggunakan pisau dan dilakukan secara sendiri,” ujar dia saat dihubungi Jawa Pos.
Dengan pola yang sama tersebut, Al Chaidar berkesimpulan jika kelompok yang melakukan serangan kepada anggota Brimob di Masjid Falatehan adalah kelompok yang sama, yakni Jamaah ISIS Indonesia yang menyebut dirinya Jamaah Ansarutaulah.
“Serangan kepada kepolisian ini merupakan tugas utama sesuai dengan perintah dari ISIS di Syria dan Filipina. Sedangkan pola dengan melakukan aksi secara sendiri ini disebut lone wolve, mereka yang melakukan serangan ini biasanya menerima perintah langsung dari Bahrun Naim,” sebut dia.
Polisi, lanjutnya, merupakan target utama diikuti dengan tentara dan pusat perbelanjaan yang menjadi lambang kapitalisme. "Target polisi dan tentara karena mereka dianggap Thogut atau setan oleh ISIS" terang dia.
Dikatakannya, pola serangan yang dilakukan ISIS ini karena mereka semakin terdesak. Saat ini kekurangan persenjataan dan uang untuk melancarkan aksinya. "Apalagi nantinya sudah ada fatwa untuk melakukan penyerangan dengan cara apapun," ungkapnya.
Sebelumnya Al Chaidar juga telah memperingatkan Pemerintah Indonesia akan adanya serangan massif yang dilakukan kelompok radikal ISIS. Dia pun meminta agar kepolisian tetap waspada dengan sejumlah target yang telah diancam oleh kelompok tersebut.
Sumber : Jawa Pos (jp/headlineislam.com)