Oleh : Fitra Hudaiya NA
Headlineislam.com – Wahai
saudaraku, engkau melarang orang "berta'asshub" fanatik buta, namun
tak sadar bahwa engkau juga terjatuh di dalamnya.
Engkau melarang orang awam agar tidak fanatik buta terhadap imam
madzhab yang diakui oleh masa, namun ternyata nukilanmu seolah tak pernah lepas
dari pendapat syaikh Bin Baz, Syaikh Utsaimin dan Syaikh Albani serta yang
lainnya semoga Allah merahmati mereka.
Engkau menisbatkan dirimu sebagai pengikut salaf namun para tokohmu
malah jauh dari akhlak mereka.
Ketika Ulama salaf sering mengkritik pemimpin dan pemerintah resmi
yang zhalim bahkan di depan umum sebagaimana yang dilakukan oleh Imam Hasan
Basri dan yang lainnya.
Namun engkau malah menuduh khawarij mereka yang mengkritik pemimpin
dan pemerintah di negeri yang tidak berlandaskan Al-Quran dan sunnah Rasul-Nya.
Jadi, salaf mana yang sebenarnya engkau ikuti? Salafusshaleh ataukah salafussuu'?
Apakah hanya karena ingin menyesuaikan agamamu dengan pemimpin
sehingga engkau rela melupakan akhlak salaf?
Jika demikian, maka tidak ada bedanya dengan murji'ah sebagaimana
yang diriwayatkan oleh Ibnu Katsir dalam Bidayah wa Nihayah-nya mengenai
percakapan Khalifah Ma'mun dan An-Nadhr tentang siapa dan apa itu Irja' alias
murji'ah, yang intinya bahwa murjiah itu adalah agama yang menyesuaikan dengan
pemimpin-pemimpin walaupun Allah dan Rasul-Nya tak rela.
Saudaraku, bertakwalah kepada Allah! Tersenyumlah kepada saudaramu
yang seislam dan seiman. jangan engkau mengernyitkan dahi kepada orang yang tak
sependapat denganmu. Ingat bahwa akhlak salaf bukan pencela, bukan pula
penjilat dan bukan pendusta.
Dan perlu dicatat bahwa penisbatan nama kepada salaf tidak
menjaminmu untuk menjadi penghuni surga. Wallahu A’lam.
Editor : Arham | Headlineislam.com