Headlineislam.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat untuk waspada memilih travel ibadah umroh, tidak mudah tergiur dengan tawaran harga ibadah ke tanah suci murah.
"Jadi memang sejak awal itu pendiri hanya ingin, katakanlah, menipu sejak awal karena tidak mungkin orang umrah dengan biaya Rp 13 juta, katakanlah Rp 12 juta itu tidak mungkin tapi dibuat dengan sedemikian rupa. Itu bahayanya dan itu harus hati-hati ya," kata Jusuf Kalla di Depok, Sabtu (31/3/2018).
Dengan tawaran umrah murah itu, ujar JK, pembisnis memiliki trik untuk mengumpulkan modal usaha lain, sehingga hal itu telah menyalahi aturan hukum.
"Ingin berbisnis dengan jumlah besar sehingga modal itu bisa dipakai untuk usaha untuk menutup kekurangan dan ternyata, tentu bersalah harus dihukum," jelas Kalla.
Menurut Kalla, pemerintah akan memberikan aturan yang jelas dalam penyelenggaraan ibadah umroh melalui tarif umroh yang tak boleh di bawah 20 juta.
"Nanti disegerakan ditetapkan harga standar umroh dan jangan lebih rendah dari harga 20 juta," tegas JK.
Namun, JK menegaskan pemerintah tak bisa menalangi kerugian yang disebabkan oleh pihak swasta dalam kasus gagal berangkat ribuan jemaah dan telah merugikan masyarakat hingga 1 triliun.
"Ya karena ini kan masalah swasta bukan pemerintah jadi pemerintah tidak bisa artinya menolong," ujarnya.
Diketahui, pada Selasa (27/3/2018) lalu, Kemenag mencabut izin operasional empat pelaku bisnis umrah yang bermasalah.
Keempatnya adalah PT Amanah Bersama Ummat (ABU Tours) yang berdomisili di Makassar, Solusi Balad Lumampah (SBL) di Bandung, Mustaqbal Prima Wisata di Cirebon, dan Interculture Tourindo di Jakarta. (tn/headlineislam.com)
No comments:
Post a Comment